2 Sumber Maksiat
Ibnul Qayyim mengatakan,
أَكْثَرُ الْمَعَاصِى إِنَّمَا تَوَلُّدُهَا مِنْ فُضُوْلِ الْكَلَامِ وَالنَّظَرِ وَهُمَا أَوْسَعُ مَدَاخِلِ الشَّيْطَانِ لَا يَمِلَّانِ وَلَا يَسْأَمَانِ
“Mayoritas maksiat itu terjadi gara-gara berbicara yang tidak perlu dan memandang hal yang tidak perlu dipandang. Ucapan dan pandangan adalah pintu setan yang paling banyak menghasilkan dosa. Sebabnya adalah karena lidah dan mata merupakan dua anggota badan yang tidak pernah jemu dan bosan beraktivitas.” (Badai’ al-Fawaid karya Ibnul Qayyim 2/498)
Ada dua sumber utama maksiat.
- Membicarakan hal yang tidak perlu dibicarakan. Dari ini muncul dosa mengejek, mengolok-olok, menghina, ghibah dll.
- Memandang hal yang tidak perlu dipandang. Dari ini muncul dosa melihat konten porno, zina, mencuri (karena melihat harta orang lain lantas menginginkannya) dll.
Kiat efektif mengurangi kadar maksiat adalah dengan mengendalikan pandangan mata dan perkataan dengan lisan atau tulisan.
Mata dan lidah adalah dua makhluk Allah yang luar biasa. Seharian beraktivitas tanpa merasa capek dan bosan.
Karena karakter ini, keduanya berpotensial besar melakukan fudhul, aktivitas nir manfaat yang seringkali berujung maksiat dan dosa.
Semoga Allah mudahkan penulis dan semua pembaca tulisan ini untuk dosa-dosa lidah dan mata. Aamiin.
Penulis: Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I.